Seringkali asumsi
yang beredar tentang ciri khas Madu Asli adalah bertekstur kental dan tidak
encer. Padahal kental ataupun encer bisa jadi dua-duanya Madu Asli dan bisa
juga dua-duanya Madu Palsu.
Kenapa begitu ???
Pada Madu Asli
yang berpengaruh pada kekentalan adalah kadar air yang terdapat pada madu itu
sendiri. Kadar air ini dipengaruhi oleh curah hujan pada suatu daerah atau
Negara. Seperti di Indonesia yang merupakan daerah tropis, dan curah hujan
cukup tinggi akan berbeda dengan kekentalan madu yang berasal dari Timur
Tengah, dimana curah hujan sangat sedikit.
Standard SNI
sendiri menetapkan kadar air yang terdapat pada madu harus kurang dari 22%,
sedangkan dengan kondisi curah hujan di Indonesia, kadar air pada madu bisa
berkisar 15% ~ 25%.
Jadi untuk madu di
Indonesia bisa bertekstur kental ataupun encer, karena kisaran kadar air yang
terdapat pada madu antara 15% ~ 25%.
Jika peternak madu
ingin menurunkan kadar air pada madu sampai dibawa ketetapan SNI, maka
diperlukan alat khusus dan dibutuhkan proses serta biaya yang cukup memakan
waktu.
Beberapa orang
berbuat curang untuk menambah kekentalan madu, yaitu dengan menambah
bahan-bahan yang bersifat seperti madu. Akan tetapi hal ini membuat keaslian
madu tersebut dipertanyakan. Lebih baik madu tersebut dalam kondisi encer
dengan kadar air lebih dari 22% akan tetapi asli tanpa campuran. Dari pada madu
tersebut kental tapi dengan bahan campuran buatan.
Jadi jika anda
menjumpai madu dengan tekstur encer, belum tentu madu tersebut palsu, bahkan
tidak jarang madu yang kental merupakan madu campuran atau tidak asli.
Beberapa cara
untuk membuktikan madu asli atau tidak adalah dengan test laboratorium atau
pengujian tradisional yang sudah sering dilakukan oleh masyarakat.
No comments:
Post a Comment